Sabtu, 14 November 2015

Ketika Semuanya Berawal dari Nol (2)



Menyerah? Ngapain. Merenungi nasib yang tak sejalan dengan impian kita? Ngapain juga. Toh semua itu tak akan bisa merubah keadaaan. Dalam diamku berkata bahwa apapun yang kita ingini, itu pasti tergapai jika kita sungguh-sungguh dengan memaktimalkan segala potensi yang ada.

Ohh, Baiklah...

Inilah kata yang selalu saya ucap dan tulis, tak kala saya mengucapkan sesuatu persetujuan atau pengiyaan dari sebuah diskusi yang saya lakukan kepada teman-teman. Meskipun begitu, tak pernah saya berbohong dalam hal segala perkataan dan perbuatan. Percayalah pada saya.

Saya dibesarkan di lingkungan pesisir, dengan begitu sebagian besar masyarakat di kampung saya bekerja sebagai nelayan. Berbicara tentang nelayan, tentu kalian sudah tahu tentang profesi nelayan ini. Dimana, profesi orang yang bekerja sebagai nelayan sangat tergantung pada cuaca. Jika cuacanya bagus, maka akan mudah dalam menjalankan segala aktivitas bekerja sebagai nelayan. Namun jika pun cuacanya bagus, ini tidak memberikan jaminan kepada mereka untuk mendapatkan hasil. Karena nelayan disini bagaikan mencari benda raib. Beda dengan para petani.

Nelayan itu, bekerja sebagai penangkap ikan, tentu kalian tahu juga, akan sangat berbeda dengan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dengan para petani. Nelayan dituntut untuk mengarungi lautan yang bertemakan panas terik matahari yang menyengat, namun hasilnya belum bisa diprdiksi. Sedangkan para petani, juga ditemani dengan terik panas matahari, namun hasil yang di dapat sungguh bisa dengan mudah diprediksi pendapatan para petani tersebut.

Saya tidak membedakan. Semuanya adalah pekerjaan mulia. Namun, perlu saya tekan kan bahwa, kesemua itu, hendaknya menjadikan sebagai tolak ukur merintis sebuah rencana untuk masa depan.

Masa depan apa? Kok berbeda dengan pembahasan nelayan dan petani?

Iya, baiklah, bahwa kesemua itu, hendaknya kita jadikan cambukan sebagai pengembang diri kita. Saya yang berdiam di lingkungan orang yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan tentu akan sangat paham tentang kondisi mereka. Dan anda yang mengetahui tentang pekerjaan petani, tentu juga akan sangat tahu tentang petani ini.

Saya yang pernah merasakan bekerja sebagai nelayan, akan tahu kondisi dan situasi mereka. Apalagi dirundung dengan permasalahan tidak dapatnya hasil tangkapan di laut. Padahal, mereka yang bekerja nelayan ini, hasil tangkapan sekedar untuk menyambung kehidupan sehari-hari saja. Tidak lebih. Adapun mereka yang serba berkecukupan adalah mereka yang berprofesi sebagai pemilik kapal besar atau pembeli ikan.


Bersambung..
Share: 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda