Jumat, 27 November 2015

Paloh Negeri Kebenaran (KKL 2)



Saya pikir disini. Tempat yang saya tinggali ini adalah daerahnya pesisir. Tahu-tahunya ternyata adalah termasuk sebagai daerah pedalaman Sambas. Tapi untuk menuju ke Pantai tidaklah terlalu jauh. Paling-palingan butuh waktu sekitar 40 menitan saja jika di tempuh dengan sepeda motor dan sekitar dua sampai tiga jam-an lebih, jika ditempuh dengan berjalan kaki.

Saya juga bingung, karena kata orang disini termasuk daerah pedalaman. Bukankah pedalaman itu sangat jauh dari lautan? Bukankah pedalaman itu penuh dengan banyak pohon atau hamparan hutan yang mengelilingi daerah ini. Yaps, saya rasa tidak ada yang bisa dipermasalahkan. Semuanya bagus. Penduduknya ramah-ramah terhadap siapa saja yang datang ke daerah ini.

Sebagai orang yang juga pernah datang ke Sambas. Saya juga tidak pernah merasa asing untuk beradaptasi ke daerah ini. Semuanya biasa saja. Saya anggap sebagai kampung saya sendiri. Kampung yang menginspirasi untuk saya bawa ke kampung saya nantinya.

Walaupun sangat jauh dan tidak biasa untuk perjalanan seperti ini, tapi setidaknya bisa menjadi pengalaman. Bagaimana susahnya teman-teman yang dari daerah yang belajar ke Pontianak.  Saya juga merasakan bagaimana juga teman-teman saya itu datang dan pulangnya ke Pontianak dengan menggunakan bis atau mobil. Bagaimana lamanya ternyata seperti yang saya rasakan ternyata.

Beginilah keadaannya, kata salah seorang warga tokoh agama disini (Pak Lebai). Saya rasa desa ini terbilang cukuplah maju dibandingkan dengan salah satu desa yang berbatasan dengan kota Pontianak. Atau desa yang berada di Kabupaten Kubu Raya. Padahal itu masih termasuk pinggiran kota, tapi pembangunan infrastruktur sangat tidak memadai. Terlebih pada jalan provinsi juga yang perlu perhatian.

Juga yang masih membuat rasa penasaran saya adalah tentang komunikasi dan informasi disini. Bukan sinyal yang saya maksudkan tetapi radio. Ya siaran radio. Disini sangat jarang sekali warga yang memiliki radio. Radio yang di dapatin siarannya adalah radio RRI. Cukup banyak hiburan yang di dapatin warga disini.

Memang kalau belum terbiasa dalam menempuh perjalanan jauh, terasa melalahkan. Juga punggung terasa sakit akibat dari benturan bis yang selalu bergerak akibat jalan yang berlubang. Pada semua itu pula, akhirnya dengan perjalanan penuh semalaman, kami beserta rombongan yang lain sampai juga pada tempat tujuan. Walaupun diturunkan "tengah jalan" oleh pemilik bis, tapi setidaknya ini sudah mendekati tempat tujuan kami, Dusun Perigik Nyatuk, Desa Matang Danau Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.

Disinilah daerah yang akan kami tempati untuk mengikuti program Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Selama kurang lebih empat puluh hari lamanya. Memang sudah lama saya ingin pergi ke Paloh. Eits ternyata memang rezeki, ternyata kampus menyelenggarakan IAIN Pontianak menempatkan mahasiswa KKL di Paloh Sambas dan di Pulau Kabung dan Lemukutan, Bengkayang. Duh, bahagia bukan kepalang, bisa menginjakan kaki di negeri kebenaran tersebut.

Saya membayangkan bagaimana keadaaan di Paloh sebelum berangkatnya. Saya membayangkan tempat yang saya tempati ini, di dekat lautan, pantai dengan ombaknya yang selalu riuh serta dengan beberapa kelompok burung lautnya. 

Tapi, rasa penasaran itu, terjawab sudah setelah kami sampai pada lokasi KKL. Alhamdulillah, ditempat yang saya tempati bersama-sama teman kelompok, lumayan jauh dari pantai dan laut. Tepatnya kami disini, merupakan perbatasan kecamatan Paloh dan Kecamatan Teluk Keramat, Sambas.

Alhasil, kami pun sangat menikmati suasana di daerah yang kami tempat tersebut.  Suasana yang begitu asri dengan penduduknya yang sangat ramah terhadap tamu yang hadir, membuat saya berpikir. Inilah Paloh dengan "Negeri Kebenarannya". Kebenaran akan kebaikan masyarakatnya.


           
 
Video saat-saat KKL




Share: 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda