Kamis, 03 Desember 2015

Poros Maritim Dunia

Kejayaan maritim Nusantara mulai terhapus dengan masuknya penjajahan Barat yang tidak mengehendaki Indonesia tumbuh sebagai negara kepulauan yang kuat. Sejak awal tarikh Masehi, laut Nusantara telah diramaikan oleh kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia. Jaringan pelayaran Nusantara terbentuk karena perdagangan rempah-rempah yang mempunyai daerah pemasaran luas seluruh dunia. Namun hal ini tidak menjamin terbentuknya budaya maritim secara berkelanjutan dalam masyarakat Indonesia.

Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kolonialisme di Indonesia yang tidak menghendaki sektor kelautan Indonesia tumbuh kuat. Sejak awal penjajahan Belanda, dalam rangka penguasaan Nusantara diterapkan strategi memaksa masyarakat untuk berpaling ke darat. Para raja dan Sultan ditaklukan tetapi boleh menduduki tahtanya dengan syarat, urusan laut harus diserahkan kepada Belanda. Indonesia lebih diperkenalkan sebagai negara agraris daripada negara maritim, akibatnya budaya maritim secara perlahan memudar dan hingga kini Indonesia masih berorientasi ke darat (Poros Maritim, Benhard Limbong: 397).

Laut dijadikan ladang mata pencaharian, laut juga dijadikan sebagai tempat menggalang kekuatan, mempunyai armada laut yang kuat berarti bisa mempertahankan kerajaan dari serangan luar. Memang, laut dalam hal ini menjadi suatu yang sangat penting sejak zaman dahulu sampai zaman sekarang. Dengan mengoptimalkan potensi laut menjadikan bangsa Indonesia maju karena Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan laut. Laut akan memberikan manfaat yang sangat vital bagi pertumbuham dan perkembangan perekonomian Indonesia atau perdaganagan pada khususnya.(http://smahangtuah2.sch.id)

Melihat bagaimana kejayaan masa lampau diperoleh karena mengoptimalkan potensi laut sebagai sarana dalam suksesnya perekonomian dan ketahanan politik suatu negara, maka menjadi suatu hal yang wajar bila sekarang ini Indonesia harus lebih mengembangkan laut demi tercapianya tujuan nasional. Indonesia menyandang predikat “Negara Maritim” atau negara kepulauan,
Share: 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda