Sabtu, 27 Februari 2016

Merawat Kebersamaan

Ini loh ketika saat pertama masuk kuliah. Bagi saya sih pengalaman ini biasa-biasa saja. Selain saya sudah lama tahu komplek IAIN Pontianak ini. Kurang lebih sekitar tiga tahunan. Mau tidak mau saya sudah mengenal cukup lama tentang kampus ini. Kebetulan sekolah Aliyah saya adalah Lab School-nya IAIN, dan juga satu komplek dengan kampus ini. jadilah dalam satu kampus, terdapat satu sekolah. Tapi sekarang sekolah saya udah jadi MAN 3 Pontianak, dengan begitu, tak ada lagi Lab School IAIN Pontianak.



Wah-wah, saya tidak menceritakan tentang pengalaman saya selama sekolah dulu ya. Hehe. Tapi saya hanya sedikit berbagi tentang dimana saat saya pertama kali menjadi mahasiswa. Menjadi mahasiswa merupakan ajang aktualisasi diri untuk mengembangkan bakat dan ilmu kita supaya menjadi lebih baik lagi. Tak heran bila mahasiswa ini, diatas siswa. Coba perhatikan kalimatnya, ada “Maha” nya itu loh, hehe. Maha Keren.

Tapi saya kurang sepakat dengan kata “Mahasiswa”. Bagi saya, cukuplah disebut dengan istilah Pelajar. Mau itu Siswa ataupun Mahasiswa sebut sajalah dengan sebutan Pelajar. Tentu kita sudah tahu dengan istilah “Student”. Istilah bahasa Inggris ini, bisa digunakan siswa sekolah ataupun mahasiswa yang sedang belajar di Perguruan Tinggi. Artinya sama, yaitu, sama-sama Pelajar. Pelajar adalah orang yang ingin belajar dimana dan sampai kapan pun ia berada.



Nabi Muhammad Saw berkata. “Menuntutlah ilmu wajib dari sejak buaian, hingga di liang lahat”. Juga ada perkataan Nabi, “Tuntulah ilmu hingga kenegeri Cina”. Nabi mengajarkan kepada kita, betapa pentingnya untuk sebuah ilmu.

Firman Allah SWT. “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu untuk beberapa deraja”. Ya, sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu. Apakah sama orang yang tahu dengan orang yang tidak tahu.

Ah, kok saya jadi ceramah kayak gini sih. Ya, udah kembali ke pembahasan diatas. Pertama, kali duduk kuliah itu, cukup ramai kawan-kawan yang dari berbagai daerah. Ya, kalo masih sekolah, palingan kawan sekitaran kota Pontianak sajakan. Tapi berbeda banget, begitu banyak saya kenali kawan-kawan yang berasal dari berbagai penjuru di planet bumi ini. Hihi.

Saya bisa mengenal teman-teman dari Sambas, Mempawah, Sanggau, Ketapang, Ngabang dan lain sebagainya. Saya mengira, kalo kuliah itu sama dengan kayak waktu kita sekolah dulu, tapi sebagaimana yang saya rasakan hingga saat ini, kuliah itu, lebih asyik dan menyenangkan ketimbang kita sekolah dulu.

Tapi kalo menurut pribadi saya, waktu sekolah dulu, pernah kita diajarin untuk membuat makalah berbahasa Inggris, lalu kita presentasikan pula dengan bahasa Inggris. Ya, kalo di pikir-pikir, sekolah dan kuliah sama-sama enak. Haha. Enak disaat pulangnya cepat, haha.



Pas pertama masuk di kelas, kita disibukan dengan berbagai macam administrasi yang harus diselesaikan. KRS-lah yang harus segera dibuat, belum lagi kegiatan Orientasi kampus bagi mahasiswa baru yang belum kelar, dengan berjuta ragam sibuknya. Dan satu lagi, saya juga mendapati “sales” organisasi dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang secara tiba-tiba masuk ke kelas. Semacam bujukan, agar saya dan kawan-kawan sekelas, berkenan masuk di salah satu organisasi kampus yang ditawarkan oleh abang-abang dan kakak-kakak yang imut waktu itu.

Kurang lebih sekitar 38 atau kalo digenapkan menjadi sekitaran 40 orang kami dalam sekelas. Kebetulan diangkatan kami (tahun 2012), bagi mahasiswa jurusan Ekonomi Islamnya terbagi menjadi empat kelas. Ada kelas A, B, C dan D. Nah, kalo saya berada di kelas B. Kelas B, berjumlah sekitar 40 mahasiswa.

Sumpah bro, pertama masuk kelas ini, yang saya kenalin hanyalah Khairul doang. Teman sekampung saya. Adapun teman lagi, pernah saya liat diwaktu Aliyah dulu, cewek yang bernama Uwli Albab. Saya kenal dia. Dia cewek yang cerdas, alumni MAN 2 Pontianak, di jurusan IPA, hehe. Berarti hanya dua orang doang dong yang saya kenali. Selebihnya, saya gunakan rumus SKSD (Sok Kenal Sok Dekat), hingga akhirnya dan sampai saat ini, kita berteman selamnya dan sampai kapanpun.

Samini adalah cewek yang duduk disamping, dimana tatkala tak ada bangku lagi, dengan terpaksa dia duduk disini, disamping saya bro. Dan dialah teman sekelas cewek pertama yang saya dapati nomor hapenya, tapi tidak sampai terjadi apa-apa, jangan salah kira dulu, teman bro. Haha. 

Bersambung.


Share: 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda